LAPORAN TETAP PRAKTIKUM KIMIA
ANALISIS DASAR
PEMBUATAN LARUTAN
OLEH :
1) AHMAD RIFQI ALHIKKAL (0616404219)
2) ASTRI OKTAVIANA PUTRI (0616404219)
3) AYU OKTARINA (0616404219)
4) DELANISA SABRINA (0616404219)
5) FAHIRA RAHAYU (0616404219)
6) HAFIZH RASI HARAHAP (0616404219)
KELAS
: 1 KI. B
INSTRUKTUR :
POLITEKNIK
NEGERI SRIWIJAYA 2016/2017
I. TUJUAN
PERCOBAAN
Setelah
melakukan percobaan ini, mahasiswa mampu :
1. Membuat
larutan dengan konsentrasi tertentu dari padatan dan cairan.
2. Membuat
larutan dengan cara yag tepat dan benar
3. Menggunakan
peralatan dengan tepat dan benar
II. LATAR
BELAKANG
Hampir semua
proses kimia berlangsung dalam larutan sehingga penting untuk memahami
sifat-sifatnya. Larutan adalah sesuatu yang penting bagi manusia dan makhluk
hidup pada umumnya. Reaksi-reaksi kimia biasanya berlangsung antara dua
campuran zat, bukannya antara zat murni.
Larutan memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Di alam kebanyakan
reaksi berlangsung di dalam larutan air. Tubuh manusia menyerap mineral,
vitamin dan makanan dalam bentuk larutan. Larutan biasanya terdiri dari dua zat
atau lebih yang merupakan campuran homogen. Larutan disebut campuran homogen
karena komposisi dari larutan begitu seragam atau satu fase hingga tidak dapat diamati
bagian - bagian komponen penyusunnya, meskipun dengan menggunakan mikroskop
ultra sekalipun.
Konsentrasi adalah kuantitas
relatif suatu zat tertentu di dalam larutan. Konsentrasi merupakan salah satu
faktor penting yang menentukan cepat atau lambatnya reaksi berlangsung.
Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut yang terdapat dalam suatu
pelarut atau larutan. Larutan yang mengandung sebagian besar solut relatif
terhadap pelarut, berarti larutan tersebut konsentrasinya tinggi atau pekat.
Sebaliknya bila mengandung sejumlah kecil solut, maka konsentrasinya rendah
atau encer. Pada umumnya larutan mempunyai beberapa sifat. Diantaranya sifat
larutan non elektrolit dan larutan elektrolit.
III. DASAR
TEORI
Satu
tipe campuran yang paling sering dijumpai adalah larutan. Di alam sebagaian
reaksi berlangsung dalam larutan air. Suatu larutan adalah campuran homogen
dari moleku, atom, ataupun ion dari dua zat atau lebih. Umumnya, larutan terdiri
dari zat terlarut (solut) dan zat pelarut (solven). Kuantitas relatif suatu zat
tertentu dalam suatu larutan disebut konsentrasi. Konsentrasi dari larutan
dapat berupa :
% w/w = persen berat/berat = gram zat terlarut
100 gram larutan
% w/v = persen berat/volume = gram zat terlarut
100 mL larutan
%v/v = persen volume/volume = mL zat terlarut
100 mL larutan
M = molaritas = mol zat terlarut
Liter larutan
N = normalitas = ekivalen zat
terlarut
Liter larutan
M = molalitas = mol zat
terlarut
Kg pelarut
Larutan
dapat dibuat dari zat asalnya, yaitu :
a. Padatan
Jumlah
zat terlarut (solut) yang dibutuhkan = M x V x BM
M =
molaritas larutan (mol/liter)
V =
volume larutan (liter)
BM =
berat molekul zat (gr/mol)
Jika
larutan yang akan dibuat dalam % w/v maka, jumlah zat yang diperlukan :
%
w/v x V
b. Cairan
Jika
larutan yang dibuat dari zal asalnya cairan, umumnya senyawa asam, basa,
organik, maka volume larutan zat yang dibutuhkan ditentukan dari persamaan :
V1
. M1 = V2 . M2 atau V1 . N1 = V2 . N2
Dimana
:
V1 = volume awal
M1 = molaritas awal
N1 = normalitas awal
V2 = volume akhir
M2 = molaritas akhir
N1 = normalitas akhir
Molaritas
awal di dapat dari :
Untuk
% v/v :
M = % x ρ x 1000
BM
Untuk
% w/v :
M = % x 1000
BM
IV. DAFTAR
ALAT
-
Kaca arloji
-
Spatula
-
Pengaduk
-
Gelas kimia 100 ml, 250 ml
-
Labu takar 100 ml, 250 ml
-
Botol aquadest
-
Corong gelas
-
Bola karet
-
Pipet ukur
-
Pipet tetes
-
Masker
-
Kacamata
-
Sarung tangan
V. DAFTAR
BAHAN
- HNO3
- KI
- Na2SO3
- K2CrO4
- H2SO4
- HCl
-
(CH3COO)2Pb . 3H2O
-
CH3COONa
-
Al2(SO3) . 18H2O
-
CoCl . 6 H2O
-
CaCl2 . 2 H2O
-
MnSO4.H2O
VI. GAMBAR
ALAT (TERLAMPIR)
VII.
KESELAMATAN KERJA
-
Untuk mengambil larutan zat pekat (misalnya
asam kuat dan basa kuat) gunakan sarung tangan, masker, dan kacamata
-
Sebelum larutan pekat dimasukkan ke
dalam labu ukur, maka terlebih dahulu labu ukur diisi dengan aquadest.
VIII.
LANGKAH KERJA
a) Untuk
zat asal padatan (pelarutan)
1. Pertama,
menghitung jumlah zat yang kita perlukan
2. Selanjutnya
menimbang zat tersebut dengan kaca arloji
3. Memasukkan
zat tersebut ke dalam gelas kimia. Apabila ada zat yang tertinggal maka kaca
arloji tadi disemprot dan dibilas dengan air demineral
4. Mengaduk
zat tersebut agar terlarut dalam air
5. Lalu,
Memindahkan larutan ke dalam labu ukur yang sudah dipasang corong. Apabila ada
zat yang tertinggal maka corong tadi disemprot dan dibilas dengan air demineral
6. Menambahkan
air sampai tanda batas dengan hati – hati
7. Bila
telah sampai batas, menutup labu ukur dan mengocok sambil membolak – balik
sampai larutan menjadi homogen
8. Apabila
telah homogen, memindahkan maka larutan ke dalam botol zat. Di botol tersebut
diberi label identitas zat (nama zat/rumus kimia, konsentrasi dan tanggal)
b) Untuk
zat asal cairan
1. Pertama,
menghitung molaritas zat asal yang akan digunakan
2. Selanjutnya,
menghitung volume zat yang dibutukan berdasarkan rumus pengenceran
3. Setelah
dihitung, sebanyak 1/3 bagian labu ukur yang akan digunakan sesuai volume,
diisi air demineral terlebih dahulu
4. Lalu,
mengambil zat tersebut dengan menggunakan pipet ukur
5. Memasukkan
pipet ukur yang berisi larutan tadi ke dalam labu ukur melalui dindingnya
6. Bila
telah sampai batas, menutup labu ukur dan mengkocok sambil membolak – balik
sampai larutan menjadi homogen
7. Apabila
telah homogen maka memindahkan larutan ke dalam botol zat. Di botol tersebut
diberi label identitas zat (nama zat/rumus kimia, konsentrasi dan tanggal)
No.
|
Zat yang Digunakan
|
Sifat fisik dan kimia
|
Perubahan
|
Jumlah Zat yang Dibutuhkan
|
Konsentrasi Larutan yang Dibuat
|
Volume Larutan yang Dibuat
|
1
|
HNO3
|
Warna
: putih
|
Larut
|
38,04
mL
|
6
M
|
100
mL
|
Bau
: tidak berbau
|
||||||
Bentuk
: padatan
|
||||||
BM
: 379,34 gr/mol
|
||||||
%
: -
|
||||||
ρ
: -
|
||||||
2
|
KI
|
Warna
: putih
|
Larut
|
1,66 gram
|
0,1 M
|
100 mL
|
Bau
: tidak berbau
|
||||||
Bentuk:
padatan
|
||||||
BM
: 166 gr/mol
|
||||||
%
: -
|
||||||
ρ
: -
|
||||||
3
|
Na2SO3
|
Warna
: putih
|
Larut
|
1,20 gram
|
0,1 M
|
100 mL
|
Bau
: tidak berbau
|
||||||
Bentuk
: padatan
|
||||||
BM
: 120,04 gr/mol
|
||||||
%
: -
|
||||||
ρ
: -
|
||||||
4
|
K2CrO4
|
Warna
: putih
|
Larut
|
1,94 gram
|
0,1 M
|
100 mL
|
Bau
: tidak berbau
|
||||||
Bentuk
: padatan
|
||||||
BM
: 194,19 gr/mol
|
||||||
%
: -
|
||||||
ρ
: -
|
||||||
5
|
H2SO4
|
Warna
: bening
|
Larut
|
32,64 mL
|
6 M
|
100 mL
|
Bau
: tidak berbau
|
||||||
Bentuk
: cairan
|
||||||
BM
: 98,08 gr/mol
|
||||||
%
: 98%
|
||||||
ρ
: 1,84 gr/mol
|
||||||
6
|
HCl
|
Warna
: bening
|
Larut
|
50,12 mL
|
6 M
|
100 mL
|
Bau
: berbau
|
||||||
Bentuk
: cairan
|
||||||
BM
: 36,46 gr/mol
|
||||||
%
: 37%
|
||||||
ρ
: 1,18 gr/mol
|
||||||
7
|
(CH3COO)2 Pb . 3 H2O
|
Warna
: putih
|
Larut
|
1,90 gram
|
0,1 M
|
50 mL
|
Bau
: tidak berbau
|
||||||
Bentuk
: padatan
|
||||||
BM
: 379,34 gr/mol
|
||||||
%
: -
|
||||||
ρ
: -
|
||||||
8
|
CH3COONa
|
Warna
: putih
|
Larut
|
0,82 gram
|
0,1 M
|
100 mL
|
Bau
: tidak berbau
|
||||||
Bentuk
: padatan
|
||||||
BM
: 82,03 gr/mol
|
||||||
%
: -
|
||||||
ρ
: -
|
||||||
9
|
Al2(SO4)3 . 18 H2O
|
Warna
: putih
|
Larut
|
3,33 gram
|
0,1 M
|
50 mL
|
Bau
: tidak berbau
|
||||||
Bentuk
: padatan
|
||||||
BM
: 666,42 gr/mol
|
||||||
%
: -
|
||||||
ρ
: -
|
||||||
10
|
CoCl2 . 6 H2O
|
Warna
: putih
|
Larut
|
1,18 gram
|
0,1 M
|
50 mL
|
Bau
: tidak berbau
|
||||||
Bentuk
: padatan
|
||||||
BM
: 237,93 gr/mol
|
||||||
%
: -
|
||||||
ρ
: -
|
||||||
11
|
CaCl2 . 2 H2O
|
Warna
: putih
|
Larut
|
0,72 gram
|
0,1 M
|
50 mL
|
Bau
: tidak berbau
|
||||||
Bentuk
: padatan
|
||||||
BM
: 147,02 gr/mol
|
||||||
%
: -
|
||||||
ρ
: -
|
||||||
12
|
MnSO4 . H2O
|
Warna
: merah muda
|
Larut
|
0,84 gram
|
0,1 M
|
50 mL
|
Bau
: tidak berbau
|
||||||
Bentuk
: padatan
|
||||||
BM
: 169,02 gr/mol
|
||||||
%
: -
|
||||||
|
ρ
: -
|
|
|
|
|
IX. PERHITUNGAN
1) BM
HNO3 = 63,01 gr/mol
V = 100 mL M = 6 M
ρ = 1,42 gr/mol % = 70%
Jawab :
M1 = % . ρ . 1000 V1
. M1 = V2 . M2
BM V1
= 100 mL . 6 M
= 0,7 . 1,4 gr/mol
. 1000 15,77 M
63,01 gr/mol = 38,04 mL
= 15,77 M
2) BM
KI = 166 gr/mol
V = 100 mL
M = 0,1 M
Jawab :
Gram = M . V . BM
= 0,1 M .
0,1 L . 166 gr/mol
= 1,66
gram
3) BM
Na2SO3 = 120,04 gr/mol
V = 100 mL
M = 0,1 M
Jawab :
Gram = M . V. BM
= 0,1 M .
0,1 L . 120,04 gr/mol
= 1,2004
gram
4) BM
K2CrO4 = 194,19 gr/mol
V = 100 mL
M = 0,1 M
Jawab :
Gram = M . V . BM
= 0,1 M .
0,1 L . 194,19 gr/mol
= 1,9419 gram
5) BM
H2SO4 = 98,08 gr/mol
V = 100 mL % = 98 %
M = 6 M ρ = 1,84 gr/mol
Jawab :
M1 = % . ρ . 1000 V1 .
M1 = V2 . M2
BM V1 = 100 mL . 6 M
= 0,98 . 1,84 gr/mol . 1000 18,38 M
98,08 gr/mol V1 = 32,64 mL
= 18,38 M
6) BM
HCl = 36,46 gr/mol
V = 100 mL M = 6 M
% = 37% ρ = 1,18 gr/mol
Jawab :
M1 = % . ρ . 1000 V1
. M1 = V2 . M2
BM
V1
= 100 mL . 6 M
= 0,37 .
1,18 gr/mol . 1000 11,97 M
36,46 gr/mol = 50,12 mL
= 11,97 M
7) BM
(CH3COO)2Pb . 3 H2O = 379,34 gr/mol
V = 50 mL
M = 0,1 M
Jawab :
Gram = V . M . BM
= 0,05 L
. 0,1 M . 379,34 gr/mol
= 1,896
gram
8) BM
CH3COONa = 82,03 gr/mol
V = 100 mL
M = 0,1 M
Jawab :
Gram = V . M . BM
= 0,1 L .
0,1 M . 82,03 gr/mol
= 0,82
gram
9) BM
Al2 (SO4)3 . 18 H2O = 666,42 gr/mol
V = 50 mL
M = 0,1 M
Jawab :
Gram = M . V . BM
= 0,1 M . 0,05 L . 666,42 gr/mol
= 3,3321
gram
10) BM CoCl2 . 6 H2O = 237,93 gr/mol
V = 50 mL
M = 0,1 M
Jawab :
Gram = M . V . BM
= 0,1 M .
0,05 L . 237,93 gr/mo
= 1,18
gram
11) BM CaCl2 . 2 H2O = 147,02 gr/mol
V = 50 mL
M = 0,1 M
Jawab :
Gram = M . V . BM
= 0,1 M .
0.05 L . 147,02 gr/mol
= 0,7351
gram
12) BM MnSO4 . H2O = 169,02 gr/mol
V = 50 mL
M = 0,1 M
Jawab :
Gram = M . V . BM
= 0,1 M .
0,05 L . 169,02 gr/mol
= 0,8451
gram
X. PERTANYAAN
1. Tuliskan
4 nama zat dan rumus kimianya dari zat asalnya padatan dan cairan, serta sifat
fisik dan kimianya.
Jawab
:
a) Kalium
Iodida (KI)
Asal : padatan
Warna : putih
Bau : tidak berbau
Bentuk : serbuk
(padatan)
BM = 166 gr/mol
b) Natrium
Sulfat (Na2SO3)
Asal : padatan
Warna : putih
Bau : tidak berbau
Bentuk : serbuk
(padatan)
BM = 120,04 gr/mol
c) Asam
Sulfat (H2SO4)
Asal : cairan
Warna : bening
Bau : berbau
Bentuk : cairan
BM = 98,08 gr/mol
d) Asam
Klorida (HCl)
Asal : cairan
Warna : bening
Bau : berbau
Bentuk : cairan
BM = 36,46 gr/mol
2. Hitung
molaritas larutan yang mengandung 12 gram NaCl (BM = 58,44) dalam 250 mL
larutan
Jawab
:
Gram = M . V . BM
12 gram = M . 0,25 L . 58,44 gr/mol
M = 0,82 M
3. Hitung
molaritas HCl pekat jika diketahui densitasnya 1,08 gr/mol dan % HCl 38. BM =
36,46 gr/mol
Jawab
:
M = % . ρ . 1000
BM
=
0,38 . 1,08 gr/mol . 1000
36,46 gr/mol
= 11,25 M
XI. ANALISA
PERCOBAAN
Larutan
merupakan campuran homogen dari molekul, ato, maupun ion dari dua zat atau
lebih. Pada saat melakukan percobaan dibutuhkan perhitungan yang tepat, seperti
perhitungan saat menghitung zat yang dibutuhkan juga. Setelah larutan tersebut
dibuat homogen, maka akan timbul perubahan seperti perubahan warna, bau, dan
bentuk.
XII.
KESIMPULAN
Dari
percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam membuat suatu
larutan diperlukan ketelitian dan ketepatan pada saat menghitung maupun
menimbang zat. Agar, semuanya sesuai dengan yang kita inginkan.
XIII.
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet
Praktikum “Kimia Analisis Dasar
Pembuatan Larutan”. 2016. Politeknik Negeri Sriwijaya
LAMPIRAN
: GAMBAR ALAT
bola
karet kaca arloji neraca analitk
Spatula
Pipet
tetes pengaduk
Labu takar masker gelas
kimia
sarung tangan botol aquadest corong
Kacamata
pipet
ukur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar