Indahnya Ruang Angkasa di Mata Spitzer
Berikut sejumlah tangkapan luar biasa yang didapat oleh Spitzer, teleskop yang kini sudah lebih dari 177 juta kilometer jaraknya dari Bumi
Spitzer, yang sejatinya hanya memiliki misi dengan durasi 2,5 sampai lima tahun, kini sudah hampir sepuluh tahun menjelajah ruang angkasa. Ia juga telah membantu para astronom untuk memahami bagaimana cahaya dan radiasi bintang yang ada dapat memicu runtuhnya awan gas dan kemudian melahirkan bintang baru.
Berikut ini sejumlah tangkapan-tangkapan luar biasa yang didapat oleh Spitzer, teleskop yang kini sudah lebih dari 177 juta kilometer jaraknya dari planet Bumi.
Persemaian Bintang-bintang
Teleskop Antariksa Spitzer merekam gambar ini dalam panjang gelombang inframerah yang tak kasat mata bagi manusia.
Lenyap Bersama Ledakan
Tatapan Dingin
Sinar inframerah yang dikonsentrasikan oleh cermin Teleskop Spitzer, jatuh di atas detektor yang didinginkan hampir ke nol mutlak untuk dapat menangkap tanda adanya panas sekecil apapun dari benda di kejauhan. Teknologi pendinginan pasif yang cerdik ini – termasuk panel tenaga surya yang berfungsi ganda sebagai pelindung dari radiasi matahari – membantu melindungi cairan helium pendingin.
Tiga alat menangkap dan menganalisa frekuensi inframerah yang berbeda-beda: Kamera Susunan Inframerah (IRAC), Spektograf Inframerah (IRS), dan Fotometer Pencitraan Multikanal (MIPS).
Semakin Jauh
Kebanyakan teleskop antariksa berputar mengelilingi Bumi. Namun Spitzer mengorbit Matahari, dan mengekor pada Bumi dengan jarak 42 juta kilometer – jarak yang bertambah 18 juta kilometer per tahun. Jarak ini menjauhkan teleskop dari panas Bumi yang mengganggu sehingga memungkinkan pandangan bebas Spitzer ke sebagian besar wilayah langit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar